English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 09 Oktober 2012

Kisah Sebuah Blangkon


Kisah Sebuah Blangkon
Blangkon adalah tutup kepala yang digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional jawa. Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik. Tidak ada catatan sejarah yang dapat menjelaskan asal mula pria jawa memakai ikat kepala atau penutup kepala ini.
Blangkon terbuat dari kain iket atau udeng berbentuk persegi empat bujur sangkar, ukuran kain ikat kepala selebar 105 cm x 105 cm. Yang dipergunakan hanya separoh kain tersebut. Ukuran blangkon diambil dari jarak antara garis lintang dari telinga kana dan kiri melalui dahi dan melaui atas. Pada umumnya bernomor 48 paling kecil dan 59 paling besar. Berdasarkan cerita tutur, penggunaan separuh kait iket/udeng berkait dengan adanya masa krisis ekonomi akibat perang. Sebagai langkah efisiensi Keraton meminta seniman untuk menciptakan ikat kepala yang menggunakan separoh dari biasanya. Maka terciptalah bentuk penutup kepala yang permanen dengan kain yang lebih hemat. Dahulu iket tidak permanen, seperti sorban, yang senantiasan diikatkan pada kepala.


Blangkon terdiri dari beberapa tipe yaitu : Menggunakan mondholan, yaitu tonjolan pada bagian belakang blangkon yang berbentuk seperti onde-onde. Blangkon ini disebut sebagai blangkon gaya yogyakarta. Tonjolan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka di bagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon. Lilitan rambut itu harus kencang supaya tidak mudah lepas.
Model trepes, yang disebut dengan gaya surakarta. Gaya ini merupakan modifikasi dari gaya yogyakarta yang muncul karena kebanyakan pria sekarang berambut pendek. Model trepes ini dibuat dengan cara menjahit langsung mondholan pada bagian belakang blangkon. Selain dari suku jawa (sebagian besar berasal dari provinsi jawa tengah, diy, dan jawa timur), ada beberapa suku lain di Indonesia yang memakai iket kepala yang mirip dengan blangkon jawa yaitu : Suku sunda (sebagian besar berasal dari provinsi jawa barat dan banten), suku madura, suku bali, dan lain-lain. Hanya saja dengan pakem dan bentuk ikat yang berbeda-beda.
Semoga bermanfaat sobat. . .

0 komentar:

Posting Komentar